Rabu, 14 September 2022

kecerdasan semesta

 

PELATIHAN
KECERDASAN SEMESTA
OLEH:
DR. KH. MOHAMAD MAHRUSILLAH, MA
Kab. Bener Meriah Prov Aceh
04 Juni 2022
1PERTANYAAN TENTANG AKU?
2MENGENAL ATOMIK KIMIAWI BENDA
3MENGENAL STRUKTUR ORGANISASI RAGAWI
4TUBUH PLASMA DAN TUBUH CAHAYA
56
TUBUH PLASMA
1. NALURI KEHADIRAN (DADA KANAN ATAS)
2. NALURI KEPUASAN (DADA KANAN BAWAH)3. NALURI KESELARASAN (DADA TENGAH)
4. NALURI KEAKUAN (DADA KIRI ATAS)
75. NALURI KEPUASAN (DADA KIRI BAWAH ATAS)
8TUBUH CAHAYA
1. PIKIRAN BAWAH SADAR INTUISI
2. PIKIRAN BAWA SADAR FEELING
93. PIKIRAN SUPER SADAR INSTING
4. PIKIRAN SADAR NALAR
105. PIKIRAN SADAR SENSASI
CERMIN AKU SEJATI
11AKU: RAGA DAN RUHKU
9 KECERDASAN LARAS JAGAD
12PANDUAN MEDITASI KECERDASAN SEMESTA1
Metode ini tidak akan dapat aku pahami kecuali dengan
melakukan ekperimen dibawah bimbingan Trainer (Guru). Jika aku
tidak pernah melakukan ekperimen, maka aku tidak akan
mendapat akses untuk mengenali rahasia dari keajaiban semesta
disekitarku.
A.Meditasi Membuka Wadah Diri
Aku harus melakukan meditas untuk membuka wadah
diriku:
1. Aku duduk dengan posisi yang menurutku nyaman, kemudian
aku hentikan sementara fungsi indrawi menuju keadaan selaras
dan hening.
2. Aku hindari segala macam obsesi saat meditasi, kecuali hanya
untuk membuka wadah diriku dan tidak menganalisa apapun
yang terlintas dalam mujahadah kosmikku. Di sini aku hanya
menerima pancaran sinar ilhami di dalam inti diriku.
3. Aku hadirkan tujuh munajat semesta di dalam bahasa batinku,
diantaranya;
a. Salam Sapa:
Aku mengucapkan salam “Assalamualaikum, Salam
Sejahtera”dari lubuk hatiku: kepada ragaku dan semua
perangkatnya, dan keluarga atau sahabat semestaku.
b. Berterima Kasih
1 Lihat juga buku Cosmic Intelligence
13Aku berterima kasih kepada ragaku dan semua
perangkatnya, dan aku berterima kasih keluarga atau
sahabat semestaku. Mereka semua telah mendukung setiap
aktifitasku tanpa aku minta.
c. Minta Maaf
Aku memohon kepada ragaku dan semua perangkatnya, dan
keluarga atau sahabat semestaku atas kesalahan, baik yang
disengaja atau tidak. Betapa aku sering menyianyiakan
potensi pemberitan Tuhan wasilah mereka dan aku juga
sering menggunakannya secara tidak tepat sebagaimana
fungsinya.
d. Bersyukur kepada Tuhan
Aku bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikanku
berbagai potensi luar biasa, bahkan melampaui
pengetahuanku sendiri.
e. Memohonkan Ampunan kepada Tuhan
Aku memohonkan ampunan kepada Tuhan karena sering
kali aku menggunakan tubuhku untuk melakukan hal-hal
yang tidak sesuai dengan aturan dari-Nya.
f. Ikrar Bersama
Aku melakukan ikrar bersama seluruh anggota tubuhku
untuk bersama-sama bergerak menuju kebaikan,
kerahmatan, dan kasih sayang Tuhan
g. Doa
1415
Aku ajak seluruh anggota tubuhku untuk mendoakan
kebaikan bagi diriku sendiri, orang-orang terdekatku, dan
seluruh makhluk semesta.
4. Aku mengatur keluar masuk nafas di rongga perutku (nafas
bayi). Aku tarik nafas memalui hidung, aku rasakan udara
bergerak mengisi perutku dan oksigen yang aku hirup terasa
mengalir keseluruh tubuhku. Perutku semakin penuh bergerak
membesar. Hembuskan napas selama dua detik melalui bibir
yang terbuka kecil sambil merasakan perut mengempis. Perutku
bergerak lebih banyak dibandingkan dadaku.
5. Aku terus berkonsentrasi hanya pada aliran nafasku. Melalui
nafas itu, aku mengirimkan 7 (tujuh) pesan munajat semesta
kepada seluruh anggota tubuhku, dan makhluk semesta
disekitarku.
6. Hatiku membaca:
a. Aku memohon perlindungan kepada Tuhan (Ta’awudz 1x)
b. Membaca atasa nama Tuhan (Basmalah 1x)
c. Persaksian hamba kepada Tuhan (Syahadat 1x)
و
َ
س
َ
لاـ
م
ْ
َأ
ش
ْ
ه
َ
د
ُ
َأ
ن
ْ
َل
َ
ِإ
َل
ََ
ِإ
َل
ا
هللا
ُ
و
َ
َأ
ش
ْ
ه
َ
د
ُ
أَ
ن
ا
م
ُ
ح
َ
م
ا
د
ً
إ
ر
َ
س
ُ
و
ْ
ل
ُ
هللا
ِ
ص
َ
َّل
ا
هللا
ُ
ع
َ
لَ
ي
ْ
ه
ِ
d. Memohon ampunan kepada Tuhan untuk diriku, keluarga
إ
س
ْ
ت
َ
ح
َ
ق
ا
ت
ْ
م
َ
غ
ْ
ف
ِ
ر
َ
ت
َ
ه
ُ
و
َ
ْإملُ
ؤ
ْ
ِم
ن
ِ
ْي
ْ َ
و
َ
ْإملُ
ؤ
ْ
ِمنَا
ت
ِ
ْإ َل
ح
ْ
يَا
ء
ِ
ِم
ْن
ْ
ُ
م
ْ
و
َ
َل
م
ْ
و
َ
إ
ت
ِ
و
َ
ِل
س
َ
ائِ
ر
ِ
م
َ
خ
ْ
لُ
و
ْ
ق
َ
ا
ت
ِ
هللا
ِ
إل
ا
ِت
ِ
و
َ
ْإملُ
س
ْ
ل
ِ
م
َ
ا
ت
ِ
َأ
س
ْ
ت
َ
غ
ْ
ف
ِ
ر
ُ
هللا
َ
إل
ع
َ
ظ
ِ
ْي
ْ
َ
ِل
ِ
و
َ
ِل
و
َ
إ
ِل
َِ
ي
ا
و
َ
ِأل
ْص
ْ َ
ا
ب
ِ
ْإحلُ
ق
ُ
و
ْ
ق
ِ
ْإل
و
َ
ج
ِ
ب
َ
ا
ت
ِ
عَ
َل
َا
و
َ
ِل
ج
َ
م
ِ
ي
ْ
عِ ْإملُ
س
ْ
ل
ِ
م
ٍ
ْي
ْ َ
(dan sahabat semestaku (Istigfar 1x16
e. Menyapa para utusan Tuhan dan semesta (Tawasul/Hadlarat
kepada Nabi Muhammad SAW, Sayidina Ali, Sayidina Hasan,
Sayidina Husein, Khadijah al-Kubra, Fatimah az-Zahra, Nabi
Khidir AS, dan Syeikh Ahmad Mutamakkin).
f. Memohon petunjuk kepada Tuhan (Surat al-Fatihah 1x)
g. Kemudian hatiku terus menerus memuji pemilik semesta dan
و
َ
إل
ص
ِّ
ف
َ
ا
ت
ِ
و
َ
ع
َّل
َ
أ
َل
ِ
ِ
و
َ
ْص
َ ْ
ِب
ه
ِ
و
س
َ
ِل
ِّْ
.
ا
ء
ِ
إللا
ه
ُ
م
ا
ص
َ
ل
ِّ
و
َ
س
َ
ِل
ِّْ
و
َ
َب
َ
ر
ِ
ك
ْ
عَ
َّل
َ
س
َ
ي
ِّ
د
ِ
َن
َ
م
ُ
ح
َ
م
ا
د
ٍ
إلنُّ
و
ْ
ر
ِ
إ
ذل
ا
إ
ِت
ِ
و
َ
إل
س
ِّ ِّ
إل
س
ا
ا
ر
ِ
ي
ِف
ِ
س
َ
ائِ
ر
ِ
إ َل
س
ْ َ
(inti semesta (“Allah-Allah-Allah atau shalawat Nur Dzati
B. Meditasi Medan Naluri
1. Dari meditasi membuka wadah diriku sampai dirasa sudah
mampu tenang. Kemudian aku arahkan nafasku pada medan
naluri kehadiran di dada sebelah kanan. Aku sampaikan maaf
dan terima kasih. Aku fokus sebentar di sana, lalu aku
selaraskan seraya menyebut Maha Suci Tuhan. (Dzikir:
ِّ إ
لل
َا
ن
َ
ح
ْ
ب
ُ
س
)
2. Aku lanjutkan lagi ke medan naluri perasaan di dada kanan
bawah. Aku sampaikan maaf dan terima kasih. Aku fokus
sebentar di sana, lalu aku selaraskan seraya menyebut lafal Puji
Sejati Tuhan. (Dzikir:
ِّ
لل
ُ
د
ْ
م
َ
ح
ْوإل )
3. Aku lanjutkan ke medan naluri kedamaian di dada tengah. Aku
sampaikan maaf dan terima kasih. Aku fokus sebentar di sana,
lalu aku selaraskan seraya menyebut Maha Esa Tuhan. (Dzikir:
َ
و
ُّإ
لل
ل
ا
َ
إِ
َ
لَ
إِلَ)17
4. Aku lanjutkan ke medan naluri keakuan di dada kiri atas. Aku
sampai maaf dan terima kasih. Aku fokus sebentar di sana, lalu
aku selaraskan seraya menyebut Maha Besar Tuhan. (Dzikir:
ُّإ
لل
َ
و
َُ
ب
ْ
ك
َإ)
5. Aku lanjutkan ke medan naluri kesenangan di dada kiri bawah.
Aku sampaikan maaf dan terima kasih. Aku fokus sebentar di
sana, lalu aku selaraskan seraya menyebut Maha Daya Sejati
Tuhan. (Dzikir:يْإلعظ لَإلع بهللَ لاَِ
إ
َو
ا
ة
ُق لََ
َ
و
)
6. Aku telah menyapa kelima medan naluri dalam diriku. Aku
biarkan diriku hikmat dan nikmat dalam meditasi.
Setelah aku menyapa semua titik di medan naluri ini, maka
aku bisa melanjutkannya dengan naik pada meditasi sentra pikiran.
C. Meditasi Sentra Pikiran
1. Dari meditasi medan naluriku yang dirasa cukup. Kemudian
aku arahkan perhatian pada daya pikir intuisiku di otak kanan
depan. Aku sampaikan maaf dan terima kasih kepadanya. Aku
fokus sebentar di sana, lalu aku selaraskan dengan medan
naluri kehadiran yang ada di dada kanan atas seraya menyebut
Maha Suci Tuhan. (Dzikir:
ِّ
لل
ُ
د
ْ
م
َ
ح
ْوإ
ل
)
2. Aku lanjutkan perhatian pada daya pikir feelingku di otak
kanan belakang. Aku sampaikan maaf dan terima kasih
kepadanya. Aku fokus sebentar di sana, lalu aku selaraskan
dengan medan naluri perasaan yang ada di dada kanan bawah
seraya menyebut Puji Sejati Tuhan. (Dzikir:
َ
ح
ْوإل
ِّ
لل
ُ
د
ْ
م
)18
3. Aku lanjutkan perhatian pada daya pikir super sadarku
(insting) di bagian tengah otak. Aku sampaikan maaf dan
terima kasih kepadanya. Aku fokus sebentar di sana, lalu aku
selaraskan dengan medan naluri kedamaian di dada tengah
seraya menyebut Maha Esa Tuhan. (Dzikir:
ُّإ
لل
ل
ا
َ
إِ
َ
لَ
إِلَ
َ
و
)
4. Aku lanjutkan perhatian pada daya pikir nalarku (thinking) di
bagian otak kiri depan. Aku sampaikan maaf dan terima kasih.
Aku fokus sebentar di sana, lalu aku selaraskan dengan medan
naluri keakuan yang ada di dada kiri atas seraya menyebut
Maha Besar Tuhan. (Dzikir:
َُ
ب
ْ
ك
َإ
ُّإ
لل
َ
و
)
5. Aku lanjutkan perhatianku pada daya pikir sensasiku
(sensationing) di bagian otak kiri bawah. Aku sampaikan maaf
dan terima kasih. Aku fokus sebentar di sana, lalu aku
selaraskan dengan medan naluri kesenangan di dada kiri
bawah seraya menyebut Maha Daya Sejati Tuhan. (Dzikir: لاَِ
إ
َو
ا
ة
ُق لََ
َ
و
يْإلعظ لَإلع بهللَ)
6. Setelah aku telah menyapa semua titik pada sentra pikiran. Aku
biarkan diriku nikmat dan hikmat dalam meditasi.
Dengan tiga meditasi ini, raga, medan naluri dan sentra
pikiranku telah terhubung satu sama lain. Maka, aku tinggal
merasakan secara mendalam medan naluri dan sentra pikiran yang
mulai memancarkan energi. Setelah menggabungkan medan naluri
dan sentra pikiran, aku lanjutkan untuk menelusuri inti sel dan
pusat kehendak.Oleh: H. Mohamad Mahrusillah, al-Bantani
Kab. Bener Meriah Prov. Aceh
Juni 2022
19