Ikan Komet
Ikan komet memiliki nama latin Carassius
auratus-auratus. Ini merupakan jenis ikan hias yang diminati oleh banyak
orang. Ikan komet memiliki bentuk yang hampir serupa dengan ikan koki
dikarenakan kedua ikan tersebut berasal dari Cyprinidae familia. Namun,
ikan komet memiliki bentuk yang berbeda dengan ikan-ikan lain pada umumnya
yaitu sedikit memanjang dan tegak pipih. Mulutnya terletak di ujung dan mudah
disembulkan. Giginya tersusun atas tiga gigi kerongkongan dan sebuah gigi
geraham.
Seluruh tubuh ikan komet nyaris ditutupi oleh sisik.
Sirip punggungnya terletak berseberangan dengan sirip perut. Kondisi air untuk
pemeliharaan ikan komet cepat menjadi kotor sehingga hal ini membuat ikan komet
sangat rentan terhadap penyakit. Ikan ini memiliki keindahan warna, kelincahan
gerak-gerik, serta keunikan bentuk tubuh.
Cara Budidaya dan Beternak Ikan Komet
Cara budidaya ikan komet pun dilakukan dengan
cara khusus. Cara pemeliharaannya ikan komet dilakukan dalam kolam
permanen dengan ukuran 2x2x1m2. harus dipastikan bahwa kolam yang
digunakan adalah kolam bersih yang telah dibilas dengan air. Hal ini bertujuan
untuk menghilangkan jamur serta bakteri sehingga kolam yang digunakan
untuk teknik budidaya ikan komet adalah kolam yang steril dan tidak
mengandung penyakit.
Setelah urusan dengan kolam selesai, teknik
pemeliharaan ikan komet selanjutnya adalah mengenai penentuan induk.
Induk jantan dapat dikenali dari bintik-bintik bulat, menonjol, serta kasar
pada bagian dadanya. Sedangkan pada induk betina, bintik-bintik juga terdapat
pada bagian dada, namun terasa halus jika diraba. Untuk mengetahui apakah induk
ikan komet sudah matang gonad atau belum, maka dilakukan pemijatan. Apabila
induk telah matang gonad, maka akan keluar cairan yang berwarna putih pada induk
jantan serta warna kuning bening pada induk betina.
Cara beternak berikutnya dilakukan melalui
pemijahan. Pemijahan dilakukan dengan 1 induk komet betina serta 1 induk komet
jantan. Semua induk tersebut dimasukkan dalam sebuah kolam yang dilengkapi dengan
tali rafia yang berfungsi sebagai substrat. Pemijahan berlangsung semalam.
Apabila berhasil, umumnya telur melekat pada tali rafia. Setelah pemijahan,
maka penetasan telur akan dilakukan dengan segera. Ikan komet tergolong ikan
yang tidak memelihara telurnya sehingga induk ikan komet yang ada dikolam
pemijahan segera dipindahkan ekolam karantina. Hal ini dimaksudkan agar telur
tersebut tidak dimangsa oleh induk ikan
komet. Telur akan menetas sesudah 2-3 hari dan menjadi larva. Larva ikan komet
yang berusia 7 hari bersifat lemah. Larva memerlukan pakan dari luar untuk
melindungi resiko kematian.
Pembenihan dan Pemberian Pakan
Pembenihan adalah
teknik memelihara ikan komet berikutnya. Wadah yang digunakan untuk
pembibitan haruslah wadah yang telah dikeringkan di bawah sinar matahari selama
1 hari. Hal ini bertujuan untuk membunuh bibit-bibit parasit. Larutkan pupuk
yang berasal dari kotoran ayam dengan air sampai larut. Setelah dua hari, bibit
mulai ditanam dan dibiarkan selama lima hari agar tumbuh dan berkembang biak.
Setelah 5 hari, larva komet dipindahkan ke kolam pendederan. Pakan tambahan
diberikan setelah 15 hari pemeliharaan. Setelah genap 1 bulan, akan terlihat
bentuk asli dari anak komet tersebut. Penyeleksian dilakukan dengan menentukan
ikan komet yang memiliki bentuk sama dengan induknya. Ikan komet yang tidak
sesuai dengan bentuk induknya bisa dijual dengan harga yang relatip murah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar