Mengenai Peluang Bisnis Budidaya Ikan Komet
Apa sih istimewanya ikan komet? “Kalau
berbicara tentang keistimewaannya susah ya. Karena, ini berkaitan dengan hobi.
Yang jelas, sebagai ikan hias tentu saja ia
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan ikan yang dikonsumsi. Misalnya,
dilihat dari buntutnya, ikan komet memiliki buntut yang lebih panjang
dan indah daripada ikan pada umumnya. Ikan komet juga memiliki warna
yang bagus yaitu perpaduan antara merah keoranyean dengan putih. Selain itu,
ikan komet memiliki ketahanan tubuh yang lebih baik dibandingkan ikan
maskoki (ikan komet merupakan strain atau keturunan ikan maskoki, red.). Lebih dari itu
semua, harganya relatif murah sehingga diminati konsumen ikan hias,” jelas
robani, yang membudidayakan ikan komet sejak 5 bulan lalu, karena besarnya permintaan akan
ikan komet.
Ikan komet, Robani melanjutkan, merupakan ikan
hias yang berukuran tak lebih dari sejari orang dewasa. Mentok-mentoknya,
sebesar empat jari orang dewasa. Dalam pemasarannya, yang
berukuran dua jari yang lebih diminati para penjual ikan hias.
“Mungkin hal ini berkaitan dengan ukuran kolam,” katanya. Karena itu pula, ikan
komet berukuran dua jari bernilai jual lebih tinggi daripada
yang berukuran sejari, walau para penjual ikan hias juga menerima
ikan komet seukuran jari orang dewasa. Sekadar informasi,
ikan komet sebesar dua jari dijual dengan harga
Rp2.500,-/ekor, sedangkan yang seukuran satu jari hanya Rp1.000,-/ekor.
Harga-harga ini merupakan harga dari petani ikan komet.
Hal seperti ini pula yang dilakukan Robani. “Saya memasok ikan komet ke toko ikan hias, setiap 15 hari sekali, sebanyak 150 ekor atau setara dengan Rp150.000,-. Sebenarnya, permintaannya setiap minggu tapi karena pembesarannya belum maksimal, maka saya tidak bisa memenuhi permintaan itu. Di samping itu, saya juga menjual benihnya yang seukuran sejari orang dewasa. Sedangkan untuk yang saya pasok ke kios ikan hias, saya membeli benihnya di para pembudidaya ikan komet,” tambahnya. Pada satu sisi, berbisnis (budidaya) ikan tidak ada ruginya, dengan catatan pasarnya ada. Di sisi lain, ketika segala hal sudah dikaitkan dengan hobi, maka harga tidak lagi menjadi pertimbangan.
Hal seperti ini pula yang dilakukan Robani. “Saya memasok ikan komet ke toko ikan hias, setiap 15 hari sekali, sebanyak 150 ekor atau setara dengan Rp150.000,-. Sebenarnya, permintaannya setiap minggu tapi karena pembesarannya belum maksimal, maka saya tidak bisa memenuhi permintaan itu. Di samping itu, saya juga menjual benihnya yang seukuran sejari orang dewasa. Sedangkan untuk yang saya pasok ke kios ikan hias, saya membeli benihnya di para pembudidaya ikan komet,” tambahnya. Pada satu sisi, berbisnis (budidaya) ikan tidak ada ruginya, dengan catatan pasarnya ada. Di sisi lain, ketika segala hal sudah dikaitkan dengan hobi, maka harga tidak lagi menjadi pertimbangan.
A. Hasil
Adapun hasil yang diperoleh pada
praktikum pembenihan ikan hias komet dapat dilihat pada tabel berikut:
Tanggal
|
Jumlah telur (butir)
|
Jumlah menetas
(ekor)
|
HR
(%)
|
SR (%)
|
Jumlah larva (ekor)
|
|||
Bertelur
|
Menetas
|
7
|
14
|
s.1
|
s. 2
|
|||
11/10/14
|
13/10/14
|
650
|
550
|
79
|
69
|
67
|
350
|
200
|
18/10/14
|
20/10/14
|
1150
|
1050
|
90
|
46
|
27
|
580
|
470
|
Analisa Usaha Budidaya Ikan Komet (tahap pembenihan)
Investasi
Indukan (2 ekor ikan komet jantan dan 4 ekor ikan komet betina)
= 6 ekor ikan komet @ Rp5.000,- Rp. 30.000,-
Biaya Produksi
- 2 tali rafia (tempat subtrat) @ Rp2.000,- Rp. 4.000,-.
- 1 tenaga kerja Rp. 35.000,-
- Pakan Rp. 30.000,- +
Total Rp.99.000,-
Hasil Penjualan
2 tali rafia = 1600 benih @ Rp1.000,- Rp. 1.600.000,- -
Laba kotor Rp. 50.000,-
Catatan:
* Laba kotor yang dihasilkan pada panen pertama memang hanya Rp50 ribu. Tapi, indukannya dapat dipakai lagi, sehingga tidak perlu membeli lagi atau menghemat Rp150 ribu, setiap kali panen.
* induk ikan komet mampu bertelur 2-3 bulan sekali, Jadi, silahkan Anda menghitung berapa rupiah yang dapat dihemat dan berapa laba kotor yang dapat dikumpulkan dari setiap kali panen, hanya dari pembenihan.
* Upah yang diberikan kepada tenaga kerja tersebut merupakan upah maksimal, yang diberikan untuk mengurusi pembiakan ikan komet dari mengawinkan hingga memanen. Besar kecilnya upah yang diterima sang tenaga kerja, sangat tergantung pada banyak sedikitnya hasil panen.
* Risiko kematian 20%.
* Jangan menetaskan telur ikan ketika cuaca sedang dingin atau banyak hujan. Karena, pertumbuhan ikan akan terhambat.
* yogyakarta yang paling representatif untuk budidaya ikan, mengingat kondisi alamnya.
* 1 tali rafia setara dengan 1000 benih ikan komet. Sedangkan harga per ekor benih ikan komet bervariasi antara Rp500 sampai Rp1000 ribu, tergantung kondisi pasar dan ukuran yang akan ditawarkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar